17.40

A L M I R A

A ku mencintaimu ..
L amban tapi pasti ku ingin memilikimu seutuhnya ..
M akin rindu hati ini mengingatmu ..
I nginku selalu ada disampingmu
R asa sayang yang selalu menggebu dalam qolbu
A kan selalu tertanam selamanya ...

17.32

HUJAN DINGIN TEMANI BERSAMA MALAMKU

H ari demi hari ku lewati ..
U ntuk bisa bersama dan mencengkrama
J emariku melambai
A ku ingin engkau hadir kini
N amun ku tau semua butuh waktu ...

D ambaku kini hanya dirimu ..
I ngatku kini hanya hadirmu ..
N amun apakah ku mampu
G etarkan semua rasa dihatimu?
I nginku kini hanya bersama
N iatkan tulus cinta takut kehilangan kamu ..

T atapmu buatku hanyut
E ngkau buatku semakin rindu .
M atamu bak mutiara kilau
A ku terlena ...
N amun aku tau
I nginku tak selamanya nyata ..

B iarkan hati ini terus mengingatmu ..
E ndapkan semua rasa rind
R edam semua asa dalam kalbu
S elalu yang ku ingat hanya dirimu ..
A ndai kau tau itu
M alam-malamku terjaga
A ku tersenyum sipu membayangkan hadirmu di sisiku

M emelukmu yang ku ingin kini
A ku rindu kamu
L ama aku menunggu
A kankah bisa terwujud kini?
M encintaimu adalah anugerahku ..
K ehangatanmu adalah inginku ..
U ntuk itu aku akan tetap menunggu ...

01.17

Ikhlas

"Bukan urusan saya untuk memikirkan diri saya sendiri. Urusan saya adalah untuk memikirkan Tuhan. Dan urusan-Nya lah untuk memikirkan saya."
 
Kebanyakan orang meyakini bahwa dalam hidup ia harus berjuang meraih semua keinginannya dengan berusaha keras, membanting tulang hingga tetea darah penghabisan. Pdahal tuntunan agama menjanjikan berbagai kemudahan atau kesuksesan akan datang menghampiri jika dalam ikhtiar manusia berhasil bersyukur, menikmati prosesnya dan menyerahkan seluruh urusan dan kepentingan hanya kepada Tuhan. Inilah kompentensi ikhlas.

Ikhlas sebagai keterampilan atau skill yang lebih bercirikan silent operation dari pikiran dan perasaan yang "tak tampak", namun sangat powerful itu. Ikhlas yang bukan hanya di ucapkan di bibir atau difikirkan di kepala, melainkan keterampilan untuk mencipkan "peristiwa keikhlasan" di dasar hati yang terdalam. Di tingkat kuantum. Oleh karena hanya dengan kualitas keikhlasan yang benar-benar terasa di hati dan terukur secara objektif inilah kita akan mampu mengarungi kehidupan dengan penuh keyakinan dengan suatu kepastian sukses yang melampaui pikiran, namun "terdengar" begitu jelas di hati.

Jadi, sebelum Anda tergesa melakukan sesuatu untuk mengubah sesuatu yang lebih baik, ada baiknya untuk sejenak bertafakur merenungakn apa sebenarnya unsur kuanta dari kondisi nasib yang ingin anda rubah itu.

07.36

Logikaku Bermain dalam Kesendirian

Aku melewati jurang berkerikil tajam, walaupun hanya telapak kakiku yang luka lara. Namun, suau sat nanti tnginya ngarai Cinta, apakah tidak aka menjatuhkan paa jurang yang dalam? Wallahu A'lam ..

Lalu, mampukah aku memnjadi bunga berdiri di kampung negeri, atau malah aku dipermainkan oleh derasnya ombak hingga terhenpas di ujng pasir ? Atau, malah aku menjadi gelombang yang "melawan" dengan membawa "energi ekstra" untu menghalang badai dan gelombang ??

Kepak "Sayap"ku tak boleh "patah", karena aku ingin seperti burung puntun di tepi Danau, warnanya putih bersih, ia bebas kian kemari sesuka hati tanpa adyang menghalangu, ia mampu berdiri kukuh di atas punggung kerbau hitam yang jalang, termasuk untuk memberikan secercah kesadaran yang abadi. Duh ... Ilahi, kuatkan iman ini dan kokohkan kakiku untuk mampu berdiri di atas kesejatian diri ,,

Bathinku tidak membat, tapi ia seperti "batu" yang kukuh da tegar dihantam badai dan gelombang dari Danau dalm jiwa ayang sunyi. Ya , kegagalan, kegalauan, keputusasaan, dan pesimistis tidak akan pernah "mengancam" jiwa yang kukuh.
Likuan yang bertabur kemboja pun tidak boleh bermain dalam hati dan pikiranku. Karena yang lalu adaah kenangan yang menjadi nostalgia dalam tawa bahagia mauun derita yang membahana. Saat ini adalah kenyataan yang harus dihadapi dengan komitmen sejat dalam hati.
Dan, hari esok adalah harapan yang tiada pasti.

Masih besar harapanku terhadap cita-cita, tentuu juga Cinta. Karena bumi tidak bertiang, langit pun tidak berjungjung. Harapan pun belum sirna. Aku harus bangkit, lalu meletakkan "daftar" kesalahanku berada di depan "kaca" untuk uketahui kekuranganku selama ini, lalu bangkit untuk memperbaiki dir. Da aku pun harus meletakkan "daftar" kebaikanku di punggungku, supaya aku lupa berapa banyak kebaikan yang telah kuperbuat. Mungkin di sanalah substansi keikhlasan akan kudapatkan.
Apakah hatiku harus sperti masjid kampus yang tanpa penghuni atau seperti kamboja dalam likuan kesedihan dan luka hati?

Ya Allah,, siapakah laki-laki itu yang menyatakan nisan kemanusiaan? Duh .. Ilahi ,,,, sungguh sayang aku tak menjawab salam dari laki-laki yang belalu dalam kesunyian hatiku. Aku hanya mendengarkan teriakannya yang getarkan bathinku.

Ya Allah,, suatu saat nanti pertemukanlah aku dengan laki-laki yng memahami misteri" dari bilik hatimu ini. Entah di mana musim apabila aku berjumpa denganya ; laki-laki yang berlari dalam sunyi.

Aku yakin, kala hati erisi perasaan tiada tara yang disebut cinta dan merasakan kedalaman, keindahan, dan kebahagiaan. Karenanya aku menyadari bahwa dunia telah berubah.